Ads Right Header

Buy template blogger

Mahasiswa Papua : DOB Provinsi Nemangkawi untuk Siapa ?

Derek Kobepa (Ist)

KABARWONE.COM - Mahasiswa Papua menyatakan Pemerintah Kabupaten Timika Deklarasi pembentukan Daerah Otonomi Baru Provinsi Nemangkawi merupakan keinginan sepihak dan membingungkan Masyarakat 7 Suku di Timika. Hal itu disampaikan Mahasiswa Papua Derek Kobepa. Pada Jumat (03/11).

Rencana Pembentukan DOB Provinsi Nemangkawi di Ibu Kota Timika tersebut, dideklarasikan oleh Bupati Timika Dr. Eltinus Omaleng, 20 anggota DPRD Mimika, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan tokoh pemuda di Hotel Yello Jakarta Pusat, Kamis (2/11/2023).

Derek Kobepa Kepada kepada media ini mengatakan tindakan Pemerintah Kabupaten Timika Deklarasi pembentukan DOB merupakan tindakan yang membingungkan masyarakat 7 suku di kabupaten Timika.

"Tindakan yang dilakukan oleh Pemda Timika adalah tindakan yang membingungkan masyarakat 7 suku. Bawaannya Masyarakat timika sempat menolak DOB 3 Provinsi di Papua sejak tahun 2022 apalagi yang terbaru ini". Katanya.

Kata Kobepa, Masyarakat Timika dukung DOB sejak bulan Juni 2022 kemarin, adalah sepihak orang saja yakni Pemda kab Timika dan Masyarakat Non Papua bukan masyarakat Orang Asli Papua yang dukung pemekaran.

"Mengamati yang saya ikuti selamat ini masyarakat OAP Timika terima DOB itu omong kosong, hanya segelintir orang yaitu Pemda Timika dan Masyarakat Non Papua 80 % orang Papua tidak pernah terima DOB". 

Menurutnya, Warga Timika sering dibubarkan paksa oleh Aparat keamanan (TNI/Porli) saat melakukan Demonstrasi damai agenda menolak DOB 3 Provinsi itu.

"Sejak panca pemekaran 3 DOB di Papua masyarakat Timika melakukan aksi menolak DOB namun dibubarkan paksa oleh Aparat keamanan. Pada hak menyampaikan pendapat sudah menjamin dalam UU nomor 9 tahun 1998". Ujarnya.

Bupati timika mestinya menghirup udara segar usai menjalani pemeriksaan KPK, kata Kobepa, Pemda Timika mestinya harus sesuai prosedur yang berlaku, jangan dibingungkan seperti ini.

 "Masyarakat 7 suku membuat Bingung karena bupati hari ini sedang menghirup udara segar, bukan sibuk DOB ini sangat dirugikan masyarakat karena populasi penduduk Asli Papua di timika sangat minim sekali. Kemungkinan besar penduduk non Papua akan meningkat kemudian kesejahteraan dan kemakmuran 7 suku lebih memburuk". Pungkasnya. (Dk)


Previous article
Next article

Belum ada Komentar

Posting Komentar

Ads Post 1

Ads Post 2

Ads Post 3

Ads Post 4