Ads Right Header

Buy template blogger

Mahasiswa Papua : Papua Merdeka Jadikan Misimu Membelah Itu sebagai Dirimu

Doc Nyamuk Karunggu 


*) "Mahasiswa Papua : Papua Merdeka Jadikan Misimu Membelah Itu sebagai Dirimu"

Oleh : Nyamuk Karunggu/ 

Aku hadir dunia ini bukan disukai, hargai, dihormati, dipuji dan disayangi melainkan aku hadir di dunia ini untuk dibenci, dihina, diejek, dicaci maki, di asingkan, Dikriminalisasi, intimidasi, teror dan menangkap agar semua kejahatan dan kebencianmu aku jadikan sebagai senjata ampuh perlawanan terhadap mu pula.(Negara, birokrasi kampus, intelijen, tentara dan polisi).

Wahai, Seluruh mahasiswa Papua kawanmu ini pernah diberikan Pasal makar karena membela bangsa West Papua dan memberikan UU ITE karena menyebarkan informasi tentang Papua. 






Doc Nyamuk karunggu

Wahi,Kawanmu ini pernah ditangkap pangkuan Kuliah 4 kali dan intimidasi dan teror berlapis-lapis dari negara (kepolisian dan birokrasi kampus universitas Mataram),akan tetapi kawanmu ini telah menguji birokrasi kampus universitas Mataram dengan saya memberikan karya ilmiah skripsi dengan berjudul hak menentukan nasib sendiri bagi bangsa Papua Barat berdasarkan UU nomor 12 tahun 2005 tentang hak sipil dan politik. 

Artinya saya mengajak kawan-kawan mahasiswa Papua bahwa kemerdekaan bangsa West Papua itu tidak berbahaya, tidak salah dan tidak dosa bagi kami rakyat dan bangsa west Papua. oleh karena itu,saya mengajak seluruh mahasiswa Papua bahwa anda harus membicarakan persoalan bangsa West Papua di dunia kampus di seluruh Indonesia. Jangan takut,jangan bimbang, jangan gentar, jangan ragu-ragu, jangan pikir" melainkan anda harus berani bersuara, berani berjuang, berani berkorban demi hargai mu, martabat atau demi bangsamu West Papua. 

Wahi kawan mahasiswa Papua anda harus keluar dari budaya ketakutan, budaya bisu, budaya tuli dan serta keluar dari zona nyaman, zona ketiduran nyenyak dan zona cari kenyamanan sesaat di dalam penjara NKRI. Ingat perkataan Pramoedya Ananta Toer-Bumi Manusia bahwa " ketakutan dan sembunyikan kebenaran adalah pelanggaran keadilan ". 

Kawanmu ini telah menyoroti isu-isu Papua bukan hanya di jalan raya tapi saya telah menyeroti isu-isu Papua di kelas-kelas dunia pendidikan mata kuliah antropologi budaya saya soroti budaya West Papua, mata kuliah hukum internasional saya soroti New York Agreement, roma agreement, Aneksasi, PEPERA 1969 dan seputarnya.Mata kuliah hukum dan HAM saya soroti pelanggaran HAM dan pelanggaran hukum di west Papua,mata kuliah hukum sosiologi saya soroti sosial budaya di west Papua. Artinya kita harus saling mendidik dan saling tukar informasi karena isu-isu Papua disembunyikan oleh Indonesia kemudian isu-isu Papua dianggap dosa di mata penguasa kolonial Indonesia maka kewajiban mahasiswa Papua adalah lawan, bongkar dan sampaikan semua itu.

Saya pikir mahasiswa Papua memiliki banyak jurusan yang terdiri dari Jurusan Penerbangan, jurusan Hukum, jurusan bahasa Inggris, Indonesia, ekonomi, kedokteran, ilmu pemerintahan, komputer dan sebagainya merupakan senjata anda untuk melawan penguasa kolonial Indonesia. Anda jadilah Musa untuk membelah bangsa West Papua gunakan tongkat-tongkat yang anda miliki yakni Tongkat jurusan-jurusan yang anda pegang. Tongkat anda sangat potensial untuk membelah rakyat dan bangsa west Papua. 

Saya bukan orang hebat dan pintar tapi saya bisa selesaikan kuliah dalam 4 tahun karena saya punya prinsip yaitu kuliah dianggap perjuangan jangka pendek sehingga belajar malam hari (kerja tugas) dan perjuangan pembebasan nasional Papua Barat dianggap perjuangan jangan panjang sehingga saya belajar dan berjuang di siang hari. Tapi kawan-kawan harus ingat bahwa urusan kuliah adalah penting karena mengingat kata Paulo freire dan Nelson Mandela bahwa "Pendidikan adalah alat perlawanan untuk membebaskan bangsa tertindas atau pendidikan adalah senjata yang paling ampuh untuk mengubah dunia". Sedangkan perjuangan pembebasan nasional Papua Barat bukan lagi penting tapi perjuangan Papua sangat mendesak karena orang Papua sedikit lagi mau habis di atas tanahnya sendiri. 

Paling penting lagi adalah kita harus cintai perjuangan Papua Barat Merdeka dengan tulus dan ikhlas agar segala rintangan dan konsekuensi dianggap hal biasa dan tidak ada terjadi apa-apa terhadap kami.

Saya mahasiswa Papua pertama yang menolak perjuangan pembebasan nasional Papua Barat itu di anggap berbahaya, susah,dosa dan menghambat urusan perkuliahan karena saya telah membuktikan bahwa Papua Barat Merdeka tidak menghambat urusan kuliah, saya tidak pernah dapat IPK 1,2 Melainkan setiap semester saya dapat IPK 3, diatas terus.

Jika mahasiswa Papua siapapun yang mengatakan perjuangan pembebasan nasional Papua Barat menghambat urusan perkuliahan, mengganggu aktivitas perkuliahan berarti dia merupakan mahasiswa Papua yang paling bodoh dan dungu di dunia ini.

Saya tidak mengajak kawan-kawan ikut jejak saya tapi saya hanya mengingatkan dan memberitahukan kepada kawan-kawan sekalian bahwa Papua Barat Merdeka itu tidak berbahaya, tidak salah, tidak susah dan tidak dosa melainkan yang dosa,salah dan berbahaya adalah kita diam pada kejahatan kemanusiaan, kita diam pada kekerasan negara, kita diam pada kebohongan negara, kita dosa adalah kita diam pada kesalahan negara dan berbahaya adalah kita punah dan habis di atas tanah dan negeri kami sendiri ini adalah dosa dan kesalahan terbesar bagi kami orang Papua. 

Tidak ada alasan anda pejabat Papua kah,anak pejabatkah,anak polisi kah,anak afirmasi kah atau anak beasiswa kah? Lalu tidak berjuang Papua Barat Merdeka adalah pemikiran fatal dan tidak punya otak karena nyawa rakyat Papua Barat tidak sama dengan jabatan, beasiswa dan sebagainya. Lagian uang itu berasal dari tanah kami sendiri artinya kita membantu, membangun dan membiayai Indonesia bukan Indonesia yang membiayai mahasiswa Papua. 

Penulis Nyamuk Karunggu merupakan anak Afirmasi (Adem) selesai sekolah menengah atas di SMA negeri 4 Singaraja Kabupaten Buleleng Provinsi Bali tahun 2019 dan saya melanjutkan kuliah dengan Beasiswa di Universitas Mataram,Provinsi Nusa Tenggara Barat serta saya menerima tongkat secara resmi dari universitas Mataram tongkat atau senjata bernama S.H. tahun 2023.


Catatan:

1.Tulisan ini silahkan sebar luaskan 

2.Tulisan ini sengaja di tulis agar mahasiswa Papua tidak ragu dengan perjuangan pembebasan nasional Papua Barat.

Previous article
Next article

Belum ada Komentar

Posting Komentar

Ads Post 1

Ads Post 2

Ads Post 3

Ads Post 4