Kesehatan
FORUM RAKYAT BIASA PAPUA: Upaya Mengurangi Penyebaran HIV/AIDS, Pemda Nabire Segera Cabut Ijin Usaha Minuman Beralkohol
Nabire Kabarwone.co Forum Masyarakat Biasa onsumsi minuman beralkohol secara berlebihan mengakibatkan perkembangan penyakit HIV/AID secara lebih cepat, hal ini berdasarkan laporan hasil penelitian dari jurnal Alcoholism: Clinical and Experimental Research terbitan Oktober 2006. Di Nabire berada diurutan pertama di Papua, dugaan kuat tertular akibat berhubungan dalam keadaan tidak sadar akibat konsumsi minum beralkohol. Penuh harapan , agar pemerintah Kabupaten Nabire cabut izin usaha minuman beralkohol untuk menekan angka penularan HIV/AIDS. Disisi lain, Kepolisian tidak lagi memberikan kemudahan kepada penyelenggara hiburan malam. Warga boleh beraktivitas dibawah pukul 9.00 WN.
Kadinkes Papua menjelaskan kasus HIV-AIDS tertinggi tercatat di Kabupaten Nabire tercatat 9.412 kasus, menyusul Kota Jayapura 7.953 kasus, Mimika 7.130 kasus, Jayawijaya tercatat 6.883 kasus, Kabupaten Jayapura 4.533 kasus, Biak 2.904 kasus, Merauke 2.729 kasus, Paniai 2.111 kasus, Kepulauan Yapen 1.661 kasus dan Tolikara 1.177 kasus. (#Edisi:
Rabu, 13 September 2023/antara)
Mengingat, Penularan terbanyak kedua berasal dari ibu ke anak yang mencapai 860 kasus, homoseksual tercatat 237 kasus, biseksual 61 kasus, 46kasus penularannya melalui tranfusi darah, 23 kasus penularan melalui injection drug use (IDU) dan yang tidak diketahui 216 kasus
Minum alkohol, terutama pesta minuman keras, memengaruhi otak kita dan membuatnya sulit untuk berpikir jernih. Saat kita mabuk, kita lebih mungkin membuat keputusan buruk yang membuat kita berisiko tertular atau menularkan HIV, seperti berhubungan seks tanpa kondom.
Kita juga mungkin lebih sulit menggunakan kondom dengan cara yang benar, memiliki lebih banyak pasangan seksual, atau menggunakan obat-obatan rekreasi lainnya. Perilaku tersebut dapat meningkatkan risiko terkena HIV dan penyakit menular seksual lainnya. Atau, jika kita terinfeksi HIV, alkohol juga dapat meningkatkan risiko kamu menularkan HIV kepada orang lain. Pola penularan masih sama, yaitu tidak adanya kontrol dalam kegiatan seksualnya.
f
Apa yang bisa dilakukan jika kamu minum alkohol?
Minum dalam jumlah sedang, yaitu hingga 1 minuman per hari untuk perempuan dan hingga 2 minuman per hari untuk pria. Satu minuman adalah sebotol bir 12 ons, segelas anggur 5 ons, atau segelas minuman keras.
Kamu bisa coba kunjungi Rethinking Drink, sebuah situs web dari NIH’s National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism (NIAAA). Situs web ini dapat membantumu mengevaluasi kebiasaan minum dan mempertimbangkan bagaimana alkohol dapat memengaruhi kesehatan kita.
Jangan berhubungan seks jika kamu mabuk alkohol atau mabuk karena obat-obatan rekreasi lainnya.
Jika kamu HIV-negatif, bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan tentang profilaksis pra pajanan (PrEP). PrEP adalah obat yang diminum orang berisiko HIV untuk mencegah terinfeksi HIV dari hubungan seks atau penggunaan obat suntikan. PrEP dapat menghentikan HIV menyebar ke seluruh tubuh dan harus diminum sesuai resep dan penggunaan alkohol dapat membuat sulit untuk mengikuti rejimen HIV. Bersikaplah terbuka dan jujur tentang penggunaan alkohol kamu sehingga dokter dapat mengembangkan rencana bagi kamu untuk tetap menggunakan obat PrEP.
Jika kamu tidak menggunakan PrEP sesuai resep, penggunaan kondom juga penting untuk membantu mencegah HIV. Dan, karena PrEP hanya melindungi terhadap HIV, penggunaan kondom tetap penting untuk perlindungan terhadap infeksi menular seksual (IMS) lainnya. Jika kamu memiliki HIV, minum obat HIV (disebut terapi antiretroviral atau ART) sesuai resep. Orang dengan HIV yang meminum obat HIV sesuai resep dan mendapatkan serta mempertahankan viral load yang tidak terdeteksi dapat hidup lama dan sehat dan tidak akan menularkan HIV kepada pasangannya yang HIV-negatif melalui hubungan seks.
Jika kamu merasa minum terlalu banyak, terlalu cepat, atau terlalu sering, terapi dan metode lain tersedia untuk membantu menghentikan atau mengurangi penggunaan alkohol (jika kamu memiliki masalah terhadap mengendalikan alkohol). Bicaralah dengan konselor, dokter, atau penyedia layanan kesehatan lainnya tentang pilihan yang mungkin tepat untuk kamu.
Pemerintah Kabupaten Nabire wajib menyikapi serius soal bahaya HIV/AIDS terhadap eksistensi masyarakat di ibu kota Provinsi Papua Tengah. Angkat pengidap yang signifikan ini sangat urgen untuk disikapi bersama. Maka, ajak warga Nabire boleh beraktivitas dibawah pukul 9.00 malam. Kemudian pemerintah segera cabut izin usaha minuman keras di Kota Nabire.
Kemudian, kami saran agar generasi muda wajib sirkumsisi/ Sunat Tokri guna pencegahan terhadap bahaya HIV/AIDS di Kabupaten Nabire. Mengingat, kasus HIV-AIDS tertinggi tercatat di Kabupaten Nabire mencapai 9.412 kasus, maka semua eelemen wajib berperang penting dalam upaya menuntaskan persoalan ini.
*Penulis adalah Ketua Presidium Forum Rakyat Biasa (FRB) Se- Tanah Papua*
#FRB
#SELAMATKAN_MANUSIA
Editor : Adolof Yikobi Gobai
Previous article
Next article
Belum ada Komentar
Posting Komentar